Banci dilarang tampil

Written by bocahiseng on Thursday, September 04, 2008

Jangan ganggu banci-jangan ganggu banci eh kaya judulnya lagunya project pop tapi yah karana kali ini gak mau membagi lirik lagu, tapi mau memberi sedikit info aja nih, tahukan tahu dong akhir-akhir ini marak acara televisi para yang menggunakan gaya kebanci-bancian ini yang bikin membuat gerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Terlebih acara ini menjadi trend dan cukup digandrungi masyarakat karena kemasannya lumayan memikat seperti dalam bentuk reality show dan komedi oke lihat berita lengkapnya aja deh langsung disini

jangan ganggu banci

Ramadan, KPI Larang Tayangan TV Kebanci-bancian

Maraknya acara televisi akhir-akhir ini yang menggunakan gaya kebanci-bancian cukup membuat gerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Terlebih acara ini menjadi tren dan cukup digandrungi masyarakat karena kemasannya lumayan memikat seperti dalam bentuk reality show dan komedi. Tak tanggung-tanggung, peminat acara ini ternyata berasal dari segala umur. Mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Sekilas, tayangan tersebut cukup menggelitik. Apalagi gaya banci yang kemayu saat berbicara disertai lenggak-lenggok tubuhnya yang gemulai terkadang mampu menarik urat humor yang ada.[sumber]

Selain berita tersebut saya juga sempat nonton televisi, entah gak tahu acara apa itu namanya tetapi tetapi waktu itu saya nonton TV one deh kalau gak salah, yah acara tersebut mengangkat tema yang sama yaitu melarang kebancian-kebancian itu bintang tamu dari kpi, psikolog dan tessy hmm menarik sih karana kata psikolog tersebut anak-anak bisa menjadi banci jika nonton acara seperti itu karana tidak ada pendampingan orang tua, yah karana orang tua sekarang sibuk-sibuk katanya, sedang kan kata tessy orang menjadi banci itu karana bawaan, lingkungan atau pernah di lecehkan sesama lelaki, hmm dua-duanya bener sihh...

Yah kalo di ambil kesimpulan sih peran orang tua itu sangat penting terhadap tontonan anak-anak yah karana kalau menurut Komisi Penyiaran Indonesia saja acara seperti anime naruto atau one piece aja gak boleh di tonton padahal kalau ada orang tua mau menjelaskan positif dari naruto dan one piece seperti persahabatan dan saling kerjasama antara sahabat mungkin bisa baik untuk para anak-anak.

Nah sekarang kembali soal banci, Mungkin acara-acara komedi juga banyak para artis komedinya cowoknya berperan banci dengan menggunakan baju cewek gimana gitu atau berperan sebagai banci atau bergaya banci-banci gitu kaya .. ah gak usah disebut dehh, mungkin itu yang dilarang sama KPI dan MUI. Tapi kalau dilihat dari segi positifnya sih Bahwa buat membuat orang ketawa itu susah, bayangin aja kalo anda ngelucu di teman-teman anda tetapi gak ada yang tertawa gimana perasaan anda. yah buktinya banyakkan acara-acara komedi itu terlihat garing dan ngelucu tapi lawakannya gak lucu, apalagi bila acara tersebut live dan pelawak di suruh improv sendiri yang terkadang kaku dan garing lawakannya. yah sudahlah buat yang gak suka sih sebenarnya tinggal matiin tv saja atau mengganti chanel yang lain dari pada menghina kpi larang banci ah seperti artis banci ngelawak gak lucu, ya elah booo cape dehhh...

Bukan mau dukung siapa - siapa atau setuju atau gak setuju dengan apa yahh belajar menghargai dan berpikir positif aja sih kpi larang banci


Related Posts by Categories



  1. 4 comments: Responses to “ Banci dilarang tampil ”

  2. By Anonymous on September 4, 2008 at 12:40 PM

    Pertamaxxxxxxx
    Wah Cah... kayaknya kamu bakalan ga dpt job dr tipi nih wkwkwkwkkw eh gimana puasanya... awas kalo bocor

  3. By Anonymous on September 5, 2008 at 3:51 PM

    @zalukhu
    wakaka hahah gak dapet job emang kita cowo apaan ?

    ehh ada yang ngiklan wakakak

  4. By Anonymous on September 6, 2008 at 6:47 AM

    ada yang spamming tuh mas... hehe :D

  5. By Anonymous on September 6, 2008 at 7:56 AM

    banci oh banci riwayatmu kini....
    tapi klo menurut sya mang betul mereka, banyak acara2 di tv kita yang tidak mendidik utk anak2, bahkan menjerumuskan, sewajarnya kalo para orang tua khawatir...

Post a Comment