PLN - Info Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta

Written by bocahiseng on Tuesday, November 10, 2009

PLN - Info Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta dan sekitar, ternyata sekelas ibu kota negara jakarta mengalami krisis listrik ? gak tau kenapa banyak sekali krisis di negara ini yah ? krisis hukum, krisis kepercayaan, krisis ekonomi sekarang di tambah krisis listrik lagi duhhh, Pln Juga Mengakui memang Jakarta saat ini sedang mengalami krisis listrik akibat pembebanan semua trafo Interbus Transformer (IBT) 500 kV yang memasok Jakarta di Cawang, Bekasi, Gandul, dan Kembangan.

mati lampu

Jakarta Krisis Listrik

PLN menyatakan, Jakarta saat ini sedang mengalami krisis listrik akibat pembebanan semua trafo Interbus Transformer (IBT) 500 kV yang memasok Jakarta di Cawang, Bekasi, Gandul, dan Kembangan, sejak tahun 2007 mencapai rata-rata di atas 90%.

"Ini berarti cadangan kapasitas (reserve margin) pada trafo-trafo IBT Jakarta sangat marginal, kurang dari 10%," kata General Manager Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali, Nur Pamudji, di Jakarta, Kamis (5/11).

Menurutnya, pertumbuhan beban listrik Jakarta cukup tinggi, rata-rata sebesar 5% pada tahun-tahun terakhir sehingga beban puncak sistem Jakarta telah mencapai lebih dari 5.200 MW.

Di sisi lain, Pamudji mengatakan, PT PLN beberapa tahun belakangan ini mengalami keterbatasan kemampuan pendanaan pada program-program investasi untuk penguatan struktur jaringan. "Sehingga PLN sulit mendapat kesempatan untuk melakukan pemeliharaan trafo tanpa harus melakukan pemadaman dan sulit melakukan manuver jaringan jika sewaktu-waktu terjadi gangguan karena semua trafo sudah berbeban penuh," katanya.

Pada Selasa (29/9) pukul 14:35 WIB, GITET Cawang yang merupakan pusat pengaturan dan penyaluran beban wilayah listrik Jawa-Bali Region Jakarta dan Banten, meledak dan menyebabkan dua dari enam trafo (masing-masing 500 MVA atau 400 MW) terbakar yang berdampak pada padamnya listrik di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan penambahan trafo bagi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Cawang untuk menghindari diberlakukannya pemadaman listrik bergilir di ibukota Jakarta.

PLN, ujar Pamudji, membutuhkan dana Rp 5,6 triliun untuk memperkuat struktur jaringan yang memasok listrik ibu kota agar Jakarta tidak lagi mengalami krisis listrik seperti saran ini. "Rp 800 miliar diperoleh dari anggaran PT PLN Persero, Rp 3 triliun dari sumber kredit ekspor dan sudah diusulkan ke pemerintah. Sedangkan sisanya masih dicari," katanya.

Dana itu, ia mengatakan, untuk memperkuat struktur jaringan yang memasok ibu kota ini dengan program seperti menambah kapasitas semua trafo di GITET Cawang, Gandul, Kembangan, dan Bekasi. "Selain itu juga menambah trafo pada GITET Muara Tawar sehingga PLTGU Muara Tawar dapat memasok langsung kota Jakarta melalui jaringan 150 kV, serta menambah kapasitas jaringan 150 kV dan melakukan looping pada jaringan 150 kV," katanya.

Untuk GITET Cawang, Pamudji menjanjikan, pada akhir Desember 2009 trafo dan Gas Insulated Line (GIL) sudah akan masuk pada sistem Jakarta secara penuh. "Saat ini trafo cadangan yang dikirim dari Krian, Jawa Timur, sudah terpasang dan proses perbaikan GITET Cawang telah sesuai rencana," katanya.

GITET Cawang merupakan salah satu dari lima GITET di Jakarta berkapasitas 500 kV/150 kV)) selain GITET Gandul, Kembangan, Bekasi dan Depok yang memiliki daya rata-rata sebesar 720 MW dan disalurkan lagi ke 11 gardu induk (150/20 kV). [Ant]

Info Jadwal Memadaman Listrik daerah jakarta dan sekitar Klik disini.

PLN Tidak Mampu Atasi Defisit Listrik Jakarta

PT PLN mengaku tidak mampu mengatasi kondisi defisit listrik di Jakarta karena pertumbuhan beban setiap tahun sangat tinggi. Menurut General Manager PLN Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa-Bali Nur Pamudji pertumbuhan listrik di Jakarta setiap tahun mencapai lima persen. Kapasitas terpasang sekitar 4.500 megawatt, sementara beban puncak mencapai 5.200 megawatt.

Untuk memperkuat struktur jaringan listrik di Jakarta, kata dia, tidak ada cara lain kecuali menambah satu trafo di setiap gardu induk tegangan ekstra tinggi. Gardu induk yang memasok listrik Jakarta adalah Bekasi, Cawang, Gandul, Kembangan, dan Balaraja. Kebutuhan dana untuk penambahan satu trafo itu mencapai Rp 200 miliar. "Kami masih mencari dana untuk tambahan tersebut," katanya, Kamis (5/11).

PLN sedang mulai penambahan trafo di Gandul yang rencananya selesai 2010. Trafo akan didatangkan dari Jerman atau Korea Selatan. Kapasitas trafo sekitar 500 kilo volt ampere. "Dananya dari kas PLN," ujar Pamudji.

Selanjutnya, PLN akan mulai menambah trafo di gardu induk Balajara tahun depan yang didatangkan dari Areva (Perancis). Sejalan dengan itu, BUMN listrik tersebut juga mulai melakukan tender penambahan trafo di Kembangadan Bekasi.(tempo)

Kalau Mati Lampu atau terkena pemadaman Listrik itu bener-bener bikin kesel, nonton tv gak bisa apalagi yang lagi ngikuti berita Kasus KPK, browsing inet pake komputer gak bisa, alternatif keluar rumah mencari sumber cahaya weelehh ahh, pokoknya gelap-gelapan pastinya bikin kesel padahal udeh bayar tepat waktu..kalau telat didenda duhhhh.....gimananih pln

yah sudahlah buat yang kena pemadaman Listrik selamat bergelap-gelapan dengan diterangi sepercik cahaya lilin dan selamat juga merasakan hidup tanpa listrik :).


Related Posts by Categories



  1. 4 comments: Responses to “ PLN - Info Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta ”

  2. By Anonymous on November 10, 2009 at 1:41 AM

    Yangg ini malah lebihh parah....

    Mati Lampu Sehari, Industri Tekstil Rugi Rp300 Juta hingga Rp700 Juta

    JAKARTA-MI: Pemadaman bergilir yang terus dilakukan PLN di beberapa wilayah di Jakarta banyak merugikan sektor industri baik pangusaha kecil, menengah, maupun besar.

    Untuk industri tekstil sendiri, pemadaman listrik sehari dapat mengakibatkan kerugian rata-rata sebesar Rp300-700juta.

    "Kalau listrik padam, dalam 6 sampai 8 jam saja rata-rata kerugian sudah mencapai Rp300-700 juta. Itu baru sehari, bayangkan jika ini terjadi berminggu-minggu dan terus menerus," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian, Minggu (8/11).

    Kerugian tersebut, menurut Ernovian baru termasuk kerugian material. Pemadaman listrik juga berpengaruh besar terhadap kerugian non material seperti penambahan biaya lembur karena pekerja harus bekerja melebihi waktu di saat listrik mulai menyala lagi untuk memenuhi target pesanan. Jika pemadaman terus dilakukan, maka Ernovian khawatir angka kerugian akan terus membangkak.

    "Belum lagi biaya untuk nutup bahan baku yang rusak. Biaya mesin, kan mesin kita hidup 24 jam. Apalagi pemadaman ini biasanya tidak ada pemberitahuan terlebih dulu. Kalaupun ada seringnya tidak sesuai dengan jadual," katanya.

    Ia menjelaskan bahwa pemadaman listrik tersebut memberi efek domino bagi sektor industri dan pengusaha di tanah air. Kerugian yang mesti ditanggung, penurunan kualitas, dan pengiriman barang tidak tepat waktu akibat permasalahan listrik dikhawatirkan akan berdampak pada pembatalan kontrak atau pesanan.

    "Kita takutnya buyer kesel karena kita tidak ontime, kualitas tidak sesuai yang dijanjikan terus kemudian order dibatalkan. Kerugian bisa dobel," ujarnya.

    Untuk menghindari dampak yang berkepanjangan, ia meminta agar dilakukan audit terhadap PLN, sehingga diketahui seberapa besar kemampuannya untuk memnuhi kebutuhan industri dalam negeri.

    Sementara itu ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi (Ardin) Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan bahwa pemadaman listrik tersebut sangat mengacaukan penghitungan biaya produksi pengusaha. Pemadaman juga akan berdampak jangka panjang berupa pengalihan kontrak atau pesanan ke negara lain.

    "Ini mengacaukan penghitungan biaya produksi karena kalau pesanan jadinya telat, semua tanggal pengemasan, pengiriman, juga bergeser. Padahal kapal dan sebagainya biasanaya sudah dipesan dari awal. Jangka panjang takutnya mitra kerja akan alihkan pesanannya ke Vietnam atau tempat lain karena tidak ada kepercayaan lagi dengan kita," ujarnya.

    Ia menegaskan perlunya tindakan dari pemerintah dan PLN sendiri dalam hal ini. Pengusaha dan industri dalam negeri telah banyak mendapat hambatan dari berbagai hal seperti hukum, buruh, tingginya tingkat suku bunga, dan pungutan liar. Sehingga kendala listrik akan semakin memojokkan pengusaha untuk terus mengembangkan bisnisnya. (http://www.mediaindonesia.com/read/2009/11/09/104641/38/5/Mati-Lampu-Sehari-Industri-Tekstil-Rugi-Rp300-Juta-hingga-Rp700-Juta)

  3. By afwan auliyar on November 10, 2009 at 5:09 PM

    wah warga jakarta harus bersabar neh :)

  4. By ielham on November 11, 2009 at 5:42 PM

    Klik dong
    http://www.cerdaseksak.blogspot.com

  5. By Anonymous on November 16, 2009 at 6:42 PM

    wah gimana nih PLN.... jualan listrik kan pasti laku masak ga dikelola dg baik... lagi2 mental dan akhlak... pasar sudah ada.. masak ga berani invest... nanti kalau ada swasta baru tau rasa.. atau memang ada yg mau main??? negara untung apa rugi siapa peduli???yg penting doku gw???
    sengsara deh rakyat...

Post a Comment