By munawar am on July 23, 2009 at 8:55 AM

Tidak mirip saya..., alhamdulillah
mudah-mudahan polisi terbantu dengan temuan dan informasi dari masyarakat; mudah-mudahan masyarakat tenteram dan tenang dengan kinerja densus 88

By Better Than Best on July 23, 2009 at 10:46 AM

wah.. hati-hati tuh polisi main klaim ajah wajah orang sebagai teroris.. ntar tau-taunya bukan dia gmn..??

kan logikanya semua yang ada di dekat pelaku hancur berkeping-keping.. kenapa hanya mereka berdua??

paling bagus itu di LABELi Mayat yang tidak teridentifikasi.. biar keluarganya ada yang mau mengakui wajah tersebut.. klo udah di bilang teroris deluan sih sama ajah bo'ong.. gak bakalan ngaku keluarganya.. hehehe..

cuma saran ajah..

makasih yaa mas.. semoga blognya langgeng.. hihihi...

By Anonymous on July 23, 2009 at 1:07 PM

untung bukan saudara saya............

By Anonymous on August 8, 2009 at 1:47 PM

Pelaku Bom Marriott
Dani Dwi Permana Tidak Sempat Ambil Ijazah SMA


Polisi menyebut nama Dani Dwi Permana sebagai pelaku bom bunuh diri di JW Marriott Jakarta. Remaja itu memang sempat tinggal di Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor. Hingga saat ini, Dani tidak pernah ambil ijazah SMA.

Dani yang dikenal warga sebagai remaja yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan keagamaan ini baru saja lulus dari SMA Yadika Kemang Bogor pada Juni 2009. Setelah lulus, tiba-tiba Dani menghilang dari Perumahan Telaga Kahuripan.

"Dia sudah pergi dari sini dua bulan lalu. Bahkan, dia sampai tidak mengambil ijazah SMA-nya di SMA Yadika," kata salah seorang teman Dani di Komplek Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan kepada detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Teman Dani yang menolak dipublikasikan namanya itu menceritakan teman-teman sempat mempertanyakan keberadaan Dani. "Dia sempat bilang pulang ke Palembang. Namun, teman-teman mengecek saudaranya di Palembang, ternyata tidak ada di Palembang," kata dia.

Dani dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan. Karena itu, teman-temannya sangat terkejut ketika dia disebut sebagai pelaku bom bunuh diri JW Marriott Jakarta. Banyak teman-teman di Remaja Masjid atau Karang Taruna Candraloka yang sempat tidak percaya.

Dani memiliki postur tubuh yang tinggi, sekitar 170 cm, berkulit agak putih, dan berambut cepak. Dia memiliki bibir yang agak tebal. Pembawaannya cukup ramah.

Saat masih sekolah SMA, dia sempat menjadi marbot (petugas azan dan membersihkan masjid) di Masjid As-Surur yang berada di lingkungan Candraloka Perumahan Telaga Kahuripan. Dia juga aktif di Remaja Masjid As Surur dan juga Masjid Raya Telaga Kahuripan. Dia juga aktif di Karang Taruna Candraloka.

Entah apa yang menyebabkan Dani menjadi anggota kelompok Noordin M Top dan menjadi pelaku bom bunuh diri masih menjadi tanda tanya besar bagi teman-temannya. Memang, beberapa temannya mengaku perilaku Dani agak berubah setelah muncul seorang ustad berinisial S di Candraloka.

By Pelaku Bom JW Marriott Baru Lulus SMA on August 8, 2009 at 2:08 PM

Metrotvnews.com, Bogor: Dani Dwi Purnama, pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, 17 Juli lalu, dipastikan warga Bogor. Ia tinggal di sebuah perumahan di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Bogor, Jawa Barat. Dani baru saja lulus dari sebuah SMA di Bogor, Juni lalu. Sejak itu keberadaan Dani tak diketahui.

Seperti dilaporkan kontributor Metro TV di Bogor, Haris Susetyo, ciri-ciri Dani amat mirip dengan sketsa wajah yang dilansir polisi tak lama setelah bom bunuh diri meledak di JW Marriott. Seperti dilansir polisi, pelaku bom JW Marriot berumur 16-17 tahun, berkulit putih, rambut hitam lurus dan pendek, tinggi badan 180-190 centimeter dan ukuran sepatu 42-43. Usia ini tampak cocok dengan Dani yang baru lulus SMA.

Dani tinggal di Kemang itu selama lima tahun. Selama ini ia tinggal bersama sang ayah, Zulkifli. Cuma, keluarga Dani termasuk keluarga bermasalah. Zulkifli telah berpisah dengan sang istri. Zulkifli sendiri saat ini mendekam di penjara di Paledang karena tersangkut kasus kriminal. Kakak Dani dikabarkan bekerja di Jakarta.

Sejak Juni sampai sekarang rumah Dani di Kemang itu kosong dan tidka berpenghuni. Menurut warga, selama ini Dani terlihat kesal dengan ulah ayahnya yang bolak-balik masuk Lembaga Pemasyarakatan Paledang. Menurut warga, Dani sendiri termasuk anak yang baik. Sejauh ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan dalam perilakunya.

Sejak polisi menyebar sketsa pelaku bom bunuh diri di JW Marriott sejatinya warga Kemang curiga wajah tersebut mirip dengan Dani. Namun, warga hanya mereka-reka pelakunya. Mereka tidak melaporkan kecurigaan tersebut kepada aparat kepolisian. Saat polisi memastikan salah satu pelaku bom bunuh diri adalah Dani, warga mengaku kaget.

Menurut warga, sejauh ini Dani dikenal amat baik. Sehari-hari ia menjadi penjaga masjid di kompleks ia tinggal. Ia dikenal anak remaja yang baik dan taat beribadah. Tugasnya, sebelum salat di masjid dimulai ia selalu mengumandangkan adzan. Dani sendiri tidak punya aktivitas lain di luar masjid.(DOR)

By anastasia on August 8, 2009 at 3:22 PM

www.projectwonderful.com

By pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott on August 8, 2009 at 4:32 PM

Dani, Penjaga Masjid yang Meledakkan JW Marriott

Dani Dwi Permana diketahui merupakan pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Dani yang baru lulus SMU sehari-harinya merupakan penjaga Masjid Al Asur di dekat rumahnya di Perumahan Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, Jawa Barat.

Menurut pengakuan Zulkifli Aroni (49), ayah Dani, putranya merupakan anak penurut dan rajin beribadah.

"Dia anak yang baik," kata Zulkifli di LP Paledang, Bogor, Sabtu (8/8/2009).

Menurut pengakuan tetangganya, Dani yang juga aktif di organisasi Karang Taruna itu menghilang dari lingkungan rumahnya sekira tiga bulan sebelum ledakan bom.

"Orang tuanya broken home," kata Joko, salah seorang tetangga Dani.