Status Gunung Bromo Awas

Written by admin on Tuesday, November 23, 2010

bromo meletus berita terbaru keadaan gunung bromo meletusBerita Status Gunung Bromo Awas - Aktivitas Gunung Bromo mengalami peningkatan, dimana gunung yang terletak di di Probolinggo, Jawa Timur, statusnya dari siaga di tingkatkan menjadi Awas, pada Selasa (23/11/2010) sore sejak pukul 16.30.

status Gunung Bromo yang tinggi puncaknya mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut ini baru ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga pada Selasa pagi tadi pukul 08.00 WIB.

Kegiatan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB) secara fluktuatif terus meningkat. Sejak tanggal 8 November 2010, tremor vulkanik mulai tercatat.

Tanggal 23 November 2010, pukul 03.00 WIB, gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 10-15 mm dan dominasi 11 mm. Pukul 06.51 WIB, gempa tremor menerus terjadi dengan amplitudo maksimum 15 mm. Sejak pukul 15.40, terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo maksimum 30 mm.

Sehubungan dengan status Awas ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan, antara lain, agar masyarakat di sekitar Bromo tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Bromo. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (BPBD) dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo (selaku Satlak PB) mengenai aktivitas Bromo.

Yah Semoga saja aktivitas gunung bromo ini cepat mereda, karena seperti yang kita ketahui keadaan di gunung merapi di jogyakarta pun belum sepenuhnya normal kembali.


Related Posts by Categories



  1. 3 comments: Responses to “ Status Gunung Bromo Awas ”

  2. By Anonymous on November 24, 2010 at 12:23 AM

    Awas Bromo
    Surono: Bromo Tak Sebahaya Merapi

    kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono mengatakan, kenaikan level Gunung Bromo menjadi "Awas" (level IV, tertinggi) pada Selasa (23/11/2010) tidak sebahaya ancaman erupsi Merapi. Pasalnya, karakter letusan Bromo adalah freatik (semburan uap air dan gas bercampur abu halus), bukan eksplosif (letusan) seperti letusan Merapi.
    Paling-paling hanya pasir dan abu yang mengganggu kenyamanan. Tidak ada pengungsian, hotel-hotel di sekitar Bromo juga dipersilakan tetap buka.
    -- Surono

    "Paling-paling hanya pasir dan abu yang mengganggu kenyamanan. Tidak ada pengungsian, hotel-hotel di sekitar Bromo juga dipersilakan tetap buka," ujar Surono saat ditanyai terkait peningkatan status Bromo di kantor BPPTK Yogyakarta, Selasa malam.

    Bromo, dikatakan Surono, juga tidak mengeluarkan bahaya primer awan panas yang suhunya bisa mencapai 600 derajat celsius seperti Merapi. "Biasanya, erupsi Bromo berlangsung cepat. Mudah-mudahan (aktivitas) kali ini tidak tinggi," katanya.

    Meski begitu, ia mengatakan, pihaknya tetap mengeluarkan larangan aktivitas manusia, khususnya wisatawan, pada radius 3 kilometer dari kaldera Bromo. Hal ini untuk menjaga segala kemungkinan terburuk, termasuk terulangnya korban tewas saat Bromo meletus terakhir kali pada 2004 lalu.

    Saat itu, dua wisatawan (salah satunya WN Singapura) tewas terkena semburan kerikil panas dan kepulan asap hitam yang keluar tiba-tiba dari kaldera gunung yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, itu. Lima wisatawan lain menjadi korban luka berat dan ringan.

    http://regional.kompas.com/read/2010/11/23/21345163/Surono.Bromo.Tak.Sebahaya.Merapi-4

  3. By Berita Gunung bromo Terbaru on November 25, 2010 at 12:36 AM

    Gunung Bromo Masih Diselimuti Asap Putih Tebal
    Rabu, 24 November 2010 - 23:05 wib
    Nurul Arifin - Okezone
    Warga masih turun ke lautan pasir Bromo meski daerah tersebut masuk zona bahaya. (Foto: Koran SI)

    SURABAYA - Gunung Bromo hingga sore tadi belum menunjukkan peningkatan aktivitas berarti. Selain gempa tremor yang cenderung menurung, gunung yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini hanya mengelaurkan asap putih ke kuning-kuningan.

    Petugas posko pemantau Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Ahamad Subhan mengatakan, asap tersebut masih mengarah ke selatan atau ke Malang, sehingga tidak membahayakan penduduk di Probolinggo dan Pasuruan.

    Selain itu, gempa tremor hingga sore ini cenderung turun. Jika sebelumnya mencapai 30 milimeter, kali ini pada kisaran 3 sampai 5 milimeter.

    Meski demikian, gunung tersebut tetap dalam status ‘Awas’ sehingga warga dilarang mendekat hingga radius 3 kilometer dari kawah gunung yang memiliki puncak bernama Tengger itu.

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Bromo dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ sejak kemarin sore pukul 16.30 WIB. Status ‘Siaga’ hanya bertahan kurang dari 9 jam, karena ditetapkan di hari yang sama pukul 08.00 WIB.

    Sejak 2006, PVMBG menetapkan status Bromo ‘Waspada’ atau level II. Gunung ini terakhir meletus pada 2004 lalu.
    (ton)

  4. By Anonymous on November 26, 2010 at 10:34 PM

    Gunung Bromo Meletus

    VIVAnews - Gunung Bromo di Jawa Timur yang berstatus awas meletus pada pukul 17.40, Jumat 26 November 2010. Asap tebal bercampur abu kehitaman mencapai ketinggian 600 meter.

    Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengatakan, letusan ini bersifat minor dan tidak disertai dentuman. "Material letusan berupa abu yang jatuh di sekitar kawah," kata Surono.

    Saat ini gempa tremor terjadi terus menerus dengan amplituda rata-rata 15 milimeter.

    Menurut petugas pengamatan di pos pantau di Desa Ngadisari, Sikapura, Probolinggo, Ahmad Subhan, mengatakan, gempa tremor hingga saat ini masih terjadi. "Penduduk di sekitar masih aman," katanya.

    Bromo dinyatakan 'awas' sejak 23 Oktober 2010 lalu. Dosen Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan peneliti di Pusat Studi Kebumian dan Bencana, Dr Putu Artama, mengatakan karakteristik Bromo berbeda dengan Merapi.

    "Jika terjadi letusan, material yang dimuntahkan pasir dan abu dengan kisaran radius 6 sampai 10 kilometer," kata Putu.

    Itu berbeda dengan material yang dimuntahkan Gunung Merapi berupa lava pijar dan bebatuan, juga awan panas 'wedhus gembel'.

    Selain itu, Bromo juga terbentengi oleh lautan pasir. Topografi Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. "Yang membayakan itu adanya semburan berwarna kekuningan, karena kandungan belerang yang banyak sangat berbahaya jika dihirup manusia," jelas Putu. (umi)
    • VIVAnews
    http://nasional.vivanews.com/news/read/190850-gunung-bromo-meletus

Post a Comment