Final hasil Piala Thomas 2010, kecewa, marah, payah mungkin rasa ini juga meliputi teman-teman yang menyaksikan pertandingan thomas cup yang di siarkan ditelevisi sore tadi (16/05/2010) :( tapi wajarlah namanya juga pendukung pastikan mengharapkan yang didukung menjadi juara.
Dan yang bertanding juga pasti sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi apa mau dikata mungkin lawan lebih unggul dan kuat, dan kita juga harus memberi apresiasi kepada tim thomas indonesia agar nanti bisa lebih baik lagi dan membawa nama indonesia lagi di ajang bulu tangkis dunia dan serta membawa piala thomas ke indonesia dan piala uber juga :) maju indonesia.
Dan berikut sedikit review pertandingan Final hasil Piala Thomas 2010 melawan china.
Taufik Hidayat dan kawan-kawan tidak mampu mengimbangi pemain Cina sehingga kalah 3-0 pada final Piala Thomas di Putra Indoor Stadium, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, hari ini (16/5).
Di game pertama
Taufik, sebagai tunggal pertama, keteteran meladeni Lin Dan-pemain berperingkat dua dunia yang kini berusia 27 tahun. Pemain andalan Indonesia berusia 29 tahun ini menyerah 21-7, 21-12. Juara Dunia 2005 ini banyak melakukan kesalahan sendiri saat mengembalikan bola smash dan juga bola di depan net dari Lin Dan. Hal ini membuatnya tertekan sehingga Lin Dan menang mudah di game pertama, 21-7. Di game kedua, Taufik berusaha menekan dengan dropshoot dan smash menyilangnya tetapi masih bisa diantisipasi Lin Dan. Sehingga, Lin Dan menang 21-12 di game kedua.
Di game kedua
Markis Kido/Hendra Setiawan juga gagal menyumbangkan angka. Menghadapi pasangan Cai Yun/Fu Haifeng, Kido/Hendra kalah 23-25, 21-16, 12-21. Padahal, mereka pernah mengalahkan pasangan Cina itu di final Olimpiade Beijing 2008 kemarin.Pertandingan dua pasangan yang pernah bertemu di final Olimpiade berlangsung sengit. Kido/Hendra yang sempat memimpin jauh 11-6 akhirnya terkejar bahkan pasangan Cina itu berbalik unggul 17-20. Walaupun berhasil memaksakan deuce, Kido/Hendra kalah 23-25. Di game kedua, Kido/Hendra bermain dengan pola cepat dan terus menekan. Hasilnya mereka menang 21-16.
Kido/Hendra banyak melakukan kesalahan sendiri secara berturut-turut sehingga membuat lawan berbalik menekan. Akibatnya Kido/hendra tertinggal 7-11, perolehan angka kemudian melebar 10-20. Dan pertandingan berakhir setelah mengembalikan bola smash pemain Cina, 12-21.
Di game ketiga,
Setelah dua partai sebelumnya kalah, Sinom Santoso menjadi harapan terakhir. Simon sebagai tunggal kedua harus menghadapi Chen Jin. Pada awal pertadingan Simon begitu ulet dan sabar meladeni serangan Chen Jin yang bertub-tubi. Bahkan secara mengejutkan Simon berhasil memenangkan game pertama 21-19.
Namun, pola permainannya terus menurun pada pertengahan game kedua. Ditambah lagi konsentrasinya terganggu setelah kecewa dengan keputusan wasit yang memutuskan sambaran Chen Jin masuk padahal raketnya melebihi net. Kejadian itu terjadi saat skor 16-18. Sehingga game kedua ia kalah 17-21.
Kekuatan Simon terlihat hilang di game ketiga. Pukulan yang dilancarkannya tidak seakurat dua game sebelumnya. Ia juga banyak melakukan sesalahan sendiri. Kondisi ini dimanfaatkan Chen Jin untuk mengumpulkan poin satu demi satu hingga Simon tertinggal jauh 10-20. Pertandingan pun berakhir setelah Simon gagal mengembalikan bola smash dari Chen Jin, dengan skor 12-21.
Sumber.(tempointeraktif)
Curi ilmu Cina:Kekalahan Indonesia kurang cerdik menghancurkan pemain Cina di lapangan.Sebaiknya Simon begitu menang 5 - 2 dari chin Jin. Ia mengertakan Chin dengan gaya Cina : meloncat dan smash tajam seperti yang diperlihatkan Chin Jin. Itu maksudnya - bahwa pola permainan Cina ketinggalan jaman.Mudah ditiru dan dihabiskan- karena filsafah mereka pertarungan yang kejam dan tangkas.Jadi sangat mengejutkan dan menghancurkan Chin Jin.Terapkan hal itu.Kacaukan Cina dengan jurusnya - jika sudah dapat angin.Mukhlis Mukhtar pecinta thomas.
ReplyDeleteUntuk ganda, begitu dapat angin permainkan tempo dengan lebih gila lagi.
ReplyDeleteJepit satu orang dan habiskan.
Begini, maksud saya ( untuk tunggal) setelah dapat dua point dari Chin Jin dengan gayanya. Kembali lagi dengan gaya Simon. Tetapi tambah variasinya.Kekalahan kita adalah : mentok dalam meledakan ketangkasan Cina itu. Jadi bikin senjata makan tuan.Karena itu memang tak ada dalam filsafah pertempuran yang ada di kamus Cina.Insya Allah, itu berhasil.Begitu juga dengan pemain putri.
ReplyDeletennggggeeeekkkkk
ReplyDelete