Menkeu Baru Pengganti Sri Mulyani terjawab sudah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan RI yang baru. Sementara Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Anny Ratnawati ditunjuk sebagai wakil Menkeu.
Agus Martowardojo dan Anny Ratnawati
Berarti susunanan menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II berubah :D, karena ibu sri mulyani di ganti oleh Agus Martowardojo, seperti diketahui Sri Mulyani, yang hendak meninggalkan jabatannya untuk menjadi Direktur Bank Dunia mulai 1 Juni 2010.
Lalu Siapakah Siapakah Agus Martowardojo?
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, dilahirkan di Amsterdam, Belanda, 24 Januari 1956. Agus adalah seorang bankir yang sejak Mei 2005 menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri, menggantikan ECW Neloe yang terlibat dugaan kasus korupsi. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mandiri beberapa hari yang lalu, Agus kembali dipercaya untuk menjadi orang nomor satu di bank pelat merah itu.
Sebelumnya menjabat di bank negara, Agus bertugas sebagai Direktur Utama Bank Permata selama tiga tahun. Selain Bank Mandiri dan Bank Permata, ia pernah bekerja di Bank of America (1984) melalui Officer Development Program dan sebagai International Loan Officer, lalu Bank Niaga (1986-1994) sebagai Vice President, Corporate Banking Group di Jakarta dan Surabaya.
Selanjutnya, Agus menjabat Deputy Chief Executive Officer di Maharani Holding (1994), Bank Bumiputera (Direktur Utama, 1995-1998), Bank Exim (Direktur Utama, 1998). Agus lalu dipercaya menjabat Managing Director Risk Management and Credit Restructuring di Bank Mandiri (1999), Managing Director Retail Banking and Operation Coordinator (2000), dan Managing Director Human Resources and Support Services (2001).
Agus juga sempat memegang jabatan sebagai Advisor bagi Ketua dan Wakil Ketua BPPN untuk bidang Perbankan (2002) sebelum diangkat menjadi Direktur Utama Bank Permata di bulan Oktober 2002.
Agus merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1984 dan telah mengikuti berbagai Banking & Management Courses termasuk di State University of New York, Buffalo, USA, Stanford University, Palo Alto, USA dan Institute of Banking & Finance, Singapore.
Wakil Menteri Keuangan - Anny Ratnawati
Sementara Anny Ratnawati merupakan wanita kelahiran Yogyakarta pada 24 Februari 1962. Ia mendapat gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan memulai kariernya sebagai dosen dan peneliti di tempat yang sama.
Saat ini Anny menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Anny menggantikan Achmad Rochjadi yang meninggal pada Juni 2008. Awal Mei lalu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah mengangkat Anny sebagai komisaris PT Pertamina (Persero)
Dan yah semoga indonesia bisa lebih baik lagi, cuma itu harapan bocahiseng ini.
Agus Martowardojo resmi menjabat Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani Indrawati. Untuk Wakil Menteri Keuangan resmi sudah dijabat Anny Ratnawati.
ReplyDeletePengambilan sumpah dua petinggi di Kementerian Keuangan itu baru saja dilakukan dan dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 20 Mei 2010.
Agus Martowardojo terlihat mengenakan jas hitam dan berpeci, sedangkan Anny Ratnawati mengenakan busana kebaya putih berpadu merah. Keduanya tampak lancar mengulang sumpah jabatan yang dibacakan SBY.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini langsung ataupun tidak langsung dengan nama atau dalih apapun tiada memberikan atau menjanjikan, ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapapun juga," ucap keduanya.
Keduanya juga bersumpah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dalam jabatan ini dan tidak sekali-sekali menerima apapun dari siapapun, baik itu secara langsung atau tidak langsung. "Sesuatu janji atau pemberian," ucap mereka.
"Bahwa saya, setia kepada UUD Negara RI tahun 1945 dan akan memelihara segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara," kata mereka lagi.
Keduanya juga bersumpah dengan sekuat tenaga akan mengusahakan kesejahteraan rakyat. Dan setia kepada nusa dan bangsa serta memenuhi segala kewajiban yang ditanggungjawabkan.
"Bahwa saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh rasa tanggungjawab kepada bangsa dan negara," ujar mereka lagi. (hs)
• VIVAnews
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan tujuh amanat untuk dijalankan oleh pasangan Menteri Keuangan (Menkeu) dan Wakil Menteri Keuangan (Wamankeu) Agus Martowardojo-Anny Ratnawati.
ReplyDelete"Banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh menkeu yang menyumbangkan kokohnya perekonomian Indonesia. Karena itu saya memberikan instruksi pada saudara," kata SBY dalam sambutannya di sela pelantikan Menkeu-Wamenkeu di Istana Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (20/5/2010).
Tujuh pesan tersebut antara lain, pertama, adalah agar Menkeu-Wamenkeu baru ini menyusun kebijakan fiskal yang pruden dan tetap. Agar komposisi APBN yang mencapai Rp1.000 triliun benar-benar untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Juga untuk pembayaran utang seraya terus memperkecil beban utang kita," jelasnya.
Kedua, agar pendapatan negara ditingkatkan. Baik dari pendapatan pajak atau pun pendapatan nonpajak. "Dengan mengeluarkan kebijakan instrumen yang tepat agar benar-benar penerimaan negara makin besar karena kebijakannya efektif,' ucapnya.
Ketiga, agar reformasi di perpajakan (Ditjen Pajak) dilanjutkan dan ditingkatkan. Di mana profesionalisme di tingkat sehingga penyelewangan-penyelewangan pajak yang marak sekarang ini tidak terjadi lagi.
Keempat, agar reformasi di bea cukai (Ditjen Bea dan Cukai) juga dilanjutkan. Agar penerimaan negara dari sektor ini semakin besar dan iklim bisnis menjadi semakin baik.
Kelima, agar dikembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang baik. Di mana anggaran sesuai dengan otonomi daerah. Dengan catatan, fasilitas anggaran untuk mendukukng pembangunan.
Keenam, agar ditingkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan di seluruh Indonesia. "Setiap rupiah dan aset negara harus dipertanggungjawabkan, lakukan sinergi baik dengan BPK dan BPKP," ungkapnya.
Terakhir, agar kerja sama global diteruskan dan ditingkatkan. Yakni dalam forum-forum dunia seperti G20, ASEAN, kerja sama dengan World Bank.
"Teruslah mainkan kerja sama yang aktif, seperti Menkeu sebelum saudara. Itu tujuh tugas yang saya harap saudara bisa lakukan bersama jajaran Kemenkeu. Saya yakin dengan tanggung jawab saudara, semua itu bisa dilaksanakan dengan baik. Kalau ada masalah laporkan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk kita sama-sama carikan jalan keluarnya," pungkasnya.(wdi)